HomeSejarah

Sejarah Perang Puputan Badung: Pertempuran Heroik Rakyat Bali Melawan Penjajah Belanda

Sejarah Perang Puputan Badung: Pertempuran Heroik Rakyat Bali Melawan Penjajah Belanda

Sejarah Perang Puputan Badung adalah salah satu peristiwa dalam sejarah Bali. Perang Ini enunjukkan keberanian dan semangat rakyat Bali dalam melawan penjajah.

Bagaimana Sejarah Adat Bali Yang Patut Kita Ketahui
No. 5 Paling Mahal : Jenis Jenis Madu di Dunia, Selain Madu Lebah

Sejarah Perang Puputan Badung

Perang Puputan adalah salah satu peristiwa heroik dalam sejarah Indonesia yang terjadi di Bali pada tahun 1906 dan 1908. Perang ini merupakan pertempuran habis-habisan antara rakyat Bali melawan penjajah Belanda yang ingin menguasai pulau dewata tersebut.

Awal Sejarah Perang Puputan Badung

Monumen Sejarah Perang Puputan Badung
Monumen Sejarah Perang Puputan Badung

Pada akhir abad ke-19, Belanda mulai memperluas pengaruhnya di Bali. Belanda ingin menguasai perdagangan dan sumber daya alam di Bali. Rakyat Bali yang dipimpin oleh raja-rajanya berusaha untuk melawan Belanda. Namun, Belanda memiliki persenjataan yang lebih modern dan kuat.

Perang Puputan Badung:

Bajra Sandhi sebagai monumen perjuangan rakyat bali
Bajra Sandhi sebagai monumen perjuangan rakyat bali

Pada tahun 1906, Belanda mengeluarkan ultimatum kepada Raja Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, untuk menyerahkan diri dan wilayahnya. Raja Badung menolak ultimatum tersebut dan memilih untuk berperang. Pada tanggal 20 September 1906, pasukan Belanda menyerang Puri Badung. Raja Badung dan pasukannya melawan dengan gagah berani. Namun, karena kalah persenjataan, mereka akhirnya gugur di medan perang.

Perang Puputan Margarana:

Pada tahun 1908, Belanda kembali menyerang Bali. Kali ini, sasarannya adalah Kerajaan Klungkung. Raja Klungkung, I Dewa Agung Jambe, juga menolak ultimatum Belanda dan memilih untuk berperang. Pada tanggal 28 April 1908, pasukan Belanda menyerang Puri Klungkung. Raja Klungkung dan pasukannya melawan dengan gagah berani. Namun, karena kalah persenjataan, mereka akhirnya gugur di medan perang.

Dampak Perang Puputan:

Monumen perjuangan bali
Monumen perjuangan bali

Perang Puputan menyebabkan banyak korban jiwa di pihak rakyat Bali. Raja-raja Bali dan pasukannya gugur di medan perang. Banyak rakyat Bali yang juga menjadi korban. Perang Puputan juga menyebabkan kerusakan besar di Bali. Puri Badung dan Puri Klungkung dibakar oleh Belanda.

Makna Perang Puputan:

Perang Puputan menunjukkan keberanian dan semangat rakyat Bali dalam melawan penjajah. Perang Puputan juga menunjukkan bahwa rakyat Bali tidak ingin dijajah oleh bangsa lain. Perang Puputan menjadi simbol perlawanan rakyat Bali terhadap penjajah.

KOMENTAR