Bagaimana sejarah pariwisata Bali mulai dari awal mulanya, pada zaman kolonial hingga terus berkembang pesat hingga sangat terkenal seperti sekarang saat ini.
Daftar Isi
Sejarah Pariwisata Bali
Pariwisata adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat tinggalnya ke daerah tujuan wisata untuk sementara waktu dan bukan untuk menetap.
Awal Mula Sejarah Pariwisata Bali:
- Catatan sejarah pariwisata Bali dimulai pada abad ke-8 dengan kunjungan Rsi Markandeya dari Jawa untuk menyebarkan agama Hindu.
- Pada tahun 1597, Cornelis de Houtman dari Belanda menjadi orang Barat pertama yang mendarat di Bali.
Sejarah Pariwisata Bali Masa Kolonial:
- Awal abad ke-20, Belanda membuka Bali bagi wisatawan Barat.
- Tahun 1920-an, Kapal dagang Belanda KPM (Koninklijke Paketvaart-Maatschappij) membawa rombongan turis Eropa ke Bali.
- Tahun 1914, KPM mendirikan Official Tourist Bureau di Bali untuk mempromosikan pariwisata.
- Hotel-hotel mulai dibangun, seperti Bali Hotel di Denpasar (1927) dan Hotel Kartika Wijaya di Sanur (1936).
Pasca Kemerdekaan:
- Tahun 1950-an, Bali menjadi destinasi wisata populer bagi wisatawan internasional.
- Tahun 1960-an, pembangunan infrastruktur pariwisata meningkat pesat.
- Tahun 1970-an, Bali menjadi terkenal di dunia setelah film “Eat, Pray, Love” dan “Julia Roberts” difilmkan di sana.
Era Modern:
- Kini, Bali menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia dengan berbagai atraksi wisata, seperti pantai, budaya, dan kuliner.
- Pariwisata Bali terus berkembang dengan munculnya wisata baru, seperti wisata spiritual, wisata petualangan, dan wisata agro.
- Tantangan: menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan kelestarian budaya dan lingkungan Bali.
Tokoh Penting:
- Walter Spies: pelukis dan antropolog Jerman yang mempromosikan seni dan budaya Bali kepada dunia.
- Anak Agung Gde Agung: raja Karangasem yang mempelopori pembangunan pariwisata di Bali.
- Ida Bagus Oka: seniman dan budayawan Bali yang berperan dalam melestarikan budaya Bali.
Dampak Pariwisata:
- Positif: meningkatkan ekonomi Bali, menciptakan lapangan pekerjaan, dan melestarikan budaya Bali.
- Negatif: kemacetan, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam.
KOMENTAR