Banten sebagai sarana upacara umat hindu merupakan salah satu elemen penting dalam ritual keagamaan Hindu di Bali. Banten bukan hanya sekedar persembahan semata
Daftar Isi
Mengenal Banten Sebagai Sarana Upacara
Banten, atau sesajen, merupakan persembahan yang dipersembahkan oleh umat Hindu di Bali kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan manifestasinya. Banten memiliki peran penting sebagai sarana upacara adat Bali.
Fungsi Banten Sebagai Sarana Upacara:
- Sebagai Persembahan: Banten dipersembahkan sebagai ungkapan rasa syukur, penghormatan, dan permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para dewa-dewi.
- Sebagai Simbol: Banten melambangkan berbagai aspek spiritual dan filosofis Hindu, seperti Tri Hita Karana, Panca Maha Bhuta, dan Rwa Bhineda.
- Sebagai Media Komunikasi: Banten menjadi media komunikasi antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para dewa-dewi.
- Sebagai Penyeimbang Alam Semesta: Banten dipercaya dapat membantu menyeimbangkan energi positif dan negatif di alam semesta.
Jenis-Jenis Banten:
- Banten Pejati: Digunakan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, dan keharmonisan.
- Banten Canang: Digunakan sebagai persembahan sehari-hari kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para dewa-dewi.
- Banten Daksina: Dipersembahkan sebagai ucapan terima kasih atas berkah yang telah diberikan.
- Banten Caru: Digunakan untuk menetralisir energi negatif dan menyeimbangkan alam semesta.
- Dan Lain Sebagainya
Pembuatan Banten:
Pembuatan banten membutuhkan ketelitian dan kesabaran karena mengandung berbagai simbol dan makna. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan banten umumnya berasal dari alam, seperti janur, bunga, buah-buahan, dan lain sebagainya.
KOMENTAR