Keberadaan pedarman dalam hindu di pura besakih menunjukkan rasa penghormatan umat Hindu terhadap leluhur yang telah disucikan
Daftar Isi
Pura Besakih, kompleks pura suci tertinggi umat Hindu di Bali, tak hanya menyimpan tempat pemujaan untuk para Dewa. Di antara 18 pura utama, terdapat 17 bangunan khusus yang disebut pedarman. Apa itu pedarman dan bagaimana perannya dalam kehidupan umat Hindu di Pura Besakih?
Makna pedarman dalam hindu di pura besakih
Secara harfiah, pedarman berasal dari kata “pedhara” yang berarti leluhur dan “man” yang berarti tempat. Jadi, pedarman adalah tempat khusus untuk memuja para leluhur yang telah mencapai tahap Dewa Pitara. Leluhur yang dimaksud bukanlah sembarang leluhur, melainkan mereka yang dianggap suci dan memiliki pengaruh kuat pada kehidupan keturunannya.
Fungsi dan Struktur Pedarman
- Memuja dan Menghormati Leluhur: Pedarman menjadi media bagi umat Hindu untuk menunjukkan rasa hormat dan bakti kepada leluhur yang telah tiada.
- Memohon Perlindungan dan Berkah: Umat Hindu percaya bahwa leluhur yang disucikan dapat memberikan perlindungan dan berkah bagi keturunannya.
- Ritual Khusus Leluhur: Di pedarman, umat Hindu dapat melakukan ritual-ritual khusus yang berkaitan dengan leluhur, seperti pembersihan spiritual atau meminta petunjuk.
Contoh Pedarman di Pura Besakih
- Pedarman Ida Dalem Klungkung: Pedarman terbesar di Besakih, diperuntukkan bagi leluhur raja-raja Klungkung.
- Pedarman Pasek: Khusus untuk leluhur dari kelompok masyarakat Pasek.
- Pedarman Pande: Didedikasikan bagi leluhur dari kelompok masyarakat Pande.
- Dan lainnya
Pedarman: Hubungan Batiniah dengan Leluhur
Keberadaan pedarman dalam hindu di pura besakih menunjukkan pentingnya hubungan batiniah antara umat Hindu dengan leluhur mereka. Umat Hindu percaya bahwa leluhur tak sepenuhnya pergi, melainkan masih bisa mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan menghormati dan memohon kepada leluhur di pedarman, umat Hindu berharap mendapat perlindungan, berkah, dan petunjuk dalam menjalani kehidupan.
KOMENTAR