Daftar Isi
Penjor Simbol Hari Raya Galungan
Penjor merupakan sebuah hiasan yang terbuat dari bambu dan janur (daun enau muda) yang dihiasi dengan berbagai macam pernak-pernik. Penjor selalu hadir dalam perayaan Hari Raya Galungan di Bali, dan memiliki makna simbolis yang mendalam.
Makna Simbolis Penjor:
- Bambu: Melambangkan pohon kehidupan, yang merepresentasikan kesucian dan kekuatan.
- Janur: Melambangkan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). Ujung janur yang melengkung ke bawah melambangkan turunnya Ida Sang Hyang Widhi Wasa ke dunia untuk melindungi umat manusia.
- Buah buahan: Buah buahan yang dipasang pada penjor yang melambangkan rasa syukur atas keberlimpahan buah buahan pada alam bali.
- Penjor: Secara keseluruhan, penjor melambangkan stana Hyang Widhi Wasa dan para dewa, serta menjadi simbol penghormatan dan rasa syukur kepada-Nya.
Pemasangan Penjor:
Penjor dipasang di depan rumah, pura, dan tempat-tempat suci lainnya pada hari Penampahan Galungan. Penjor harus dihias dengan rapi dan indah, karena merupakan simbol kemenangan Dharma dan rasa syukur atas limpahan rahmat Tuhan.
Makna Penjor dalam Perayaan Galungan:
Penjor simbol hari raya Galungan bermakna kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). Galungan sendiri merupakan hari raya yang memperingati kemenangan Dharma mengalahkan Adharma. Penjor juga menjadi simbol rasa syukur atas limpahan rahmat Tuhan, serta harapan untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan.
KOMENTAR