HomeSejarah

Sejarah Hari Raya Galungan, Menyusuri Jejak Kemenangan Dharma di Bali

Sejarah Hari Raya Galungan, Menyusuri Jejak Kemenangan Dharma di Bali

Awal sejarah Hari Raya Galungan di Bali. Lebih dari sekadar hari libur, Galungan menggambarkan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan)

5 Hal Seru Saat Nyepi: Menjelajahi Ketenangan dan Kedamaian Alam
Bagaimana Hubungan Candi Prambanan dengan Agama Hindu di Indonesia?

Sejarah Hari Raya Galungan

Makna Sejarah Hari Raya Galungan
Makna Sejarah Hari Raya Galungan

Awal kisah spiritual saat perayaan Hari Raya Galungan di Bali. Lebih dari sekadar jeda liburan, Galungan menggambarkan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan), memberikan makna yang mendalam bagi umat Hindu di Pulau Dewata.

Menurut lontar Purana Bali Dwipa, perayaan Galungan pertama kali bersinar pada malam bulan purnama tanggal 15, tahun Saka 804 atau 882 Masehi. Meski Raja Udayana memerintah Bali dengan bijaksana pada masa itu, perayaan Galungan sempat meredup setelah beliau wafat.

Setelah masa itu berlalu hal buruk pun mulai terjadi. Para raja yang berkuasa bergantian meninggal muda, bencana alam melanda, dan kegelisahan merajalela di masyarakat. Melalui meditasi, Raja Sri Jayakasunu mendapat petunjuk dari Dewi Durga tentang penyebab malapetaka tersebut: hilangnya perayaan Galungan sebagai lambang kemenangan Dharma.

Sadar akan pentingnya Galungan, Raja Sri Jayakasunu memulihkan kembali tradisi mulia ini. Sejak saat itu, Galungan dirayakan secara rutin setiap 210 hari, mencerminkan siklus terus-menerus dari kemenangan kebaikan.

Makna Sejarah Hari Raya Galungan

Suasana Hari Raya Galungan di Bali
Suasana Hari Raya Galungan di Bali

Hari Raya Galungan bukan hanya mengenang sejarah, melainkan menjadi warisan tak ternilai yang terus dijaga oleh masyarakat Bali. Melalui tradisi dan seninya, Galungan mengajarkan tentang pentingnya menjaga kebaikan, memperkuat hubungan keluarga, dan bersyukur atas kemenangan Dharma yang abadi.

Bagi para wisatawan yang hadir di Bali selama Hari Raya Galungan, siapkan diri untuk terpesona oleh keelokan penjor, merasakan kehangatan upacara sembahyang, dan menikmati kegembiraan perayaan. Galungan tidak hanya menjadi saksi budaya, melainkan juga undangan untuk merasakan sendiri kemenangan Dharma dan mengisi jiwa dengan semangat istimewa yang menjadi ciri khas Bali.

KOMENTAR